3:52 AM
0
Teknologi virtual reality semakin berkembang pesat beberapa tahun terakhir. Kemungkinan penerapan teknologi ini tidak terbatas pada pengembangan game saja, namun juga pada bidang bisnis dan pemasaran, pendidikan, serta kesehatan. Virtual reality dapat digunakan pada bidang kesehatan, terutama dalam hal terapi Post Traumatic Disorder (PTSD). PTSD merupakan gangguan kecemasan parah yang dapat berkembang setelah terpapar peristiwa yang menghasilkan trauma psikologis. Teknologi yang disebut dengan Virtual Reality Exposure Therapy (VRET) ini telah dikembangkan oleh banyak perusahaan sebagai usaha menangani PTSD dan umumnya mereka bekerja sama dengan pakar psikologis dan psikiater sebagai operator aplikasi VRET tersebut.
Gambar di atas merupakan cuplikan dari Bravemind, sistem virtual Iraq/Afghanistan, yang dikembangkan oleh the University of Southern California Institute for Creative Technologies.
Salah satu VRET yang telah banyak dipakai adalah Bravemind, sebuah sistem virtual reality therapy yang membantu veteran perang mengatasi gangguan psikologis PTSD yang mereka dapatkan setelah pulang dari medan perang. PTSD yang para veteran rasakan dapat dipicu oleh hal-hal kecil seperti suara balon yang pecah dapat mereka asosiasikan dengan suara bom meledak. Apabila hal tersebut terjadi, sang penderita dapat merasakan kecemasan yang amat sangat dan mengalami flashback seperti ketika mereka masih berada di medan perang.
Bravemind dapat di kustomisasi sesuai dengan adegan pada medan perang yang menjadi sumber PTSD penderita. Selama terapi para veteran tidak dibiarkan sendiri dalam lingkungan buatan Bravemind, namun juga ditemani terapis yang dapat membantu menangani PTSD mereka. Sistem ini terbukti membantu para veteran mengatasi dan menceritakan pengalaman traumatis mereka dengan lebih mudah dibandingkan dengan terapi konvensional.
Berikut ini cuplikan video Bravemind:


Oleh: Fiandra Fatharany - 5111100154

0 comments:

Post a Comment