1:25 AM
0
Banyak orang sering merasa lebih buruk jika dibandingkan orang lain.

Namun sekarang, kita bisa belajar untuk menerima diri sendiri, kemudian untuk selanjutnya meningkatkan rasa percaya diri kita dengan bantuan sebuah 'avatar' di realita virtual atau virtual reality (VR).

Konsep terapi ini berupa sebuah situasi di mana kita dihadapkan dengan seorang anak kecil yang menangis karena stress.

Dalam program ini, kita dilatih untuk mengekspresikan rasa empati kita terhadap anak kecil tersebut sementara kita memerankan seorang manusia dewasa.





Di saat kita berbicara terhadap anak tersebut, ia lama-lama akan mendengarkan dan merespon secara positif terhadap perkataan dan gestur tubuh kita.

Selanjutnya kita bisa berpindah ke sudut pandang anak kecil tersebut untuk merasakan diri kita diberi motivasi, semangat, dan kasih sayang oleh "diri kita yang lain".

Terakhir akan berpindah ke sudut pandang pihak ke tiga untuk melihat bagaimana diri kita menunjukkan perilaku kita kepada anak tersebut.






Dengan menggunakan konsep ini, kita bisa melihat bagaimana diri kita merespon rasa stress yang dirasakan orang lain, untuk selanjutnya kita bisa menerima bahwa jika kita bisa berempati dan mampu meyakinkan orang lain untuk menerima diri mereka sendiri, maka kita bisa menerima diri kita sendiri juga.

Para ilmuwan mengatakan bahwa orang yang bisa menerima diri sendiri, memiliki tingkatan kritik terhadap diri sendiri yang rendah, dan lebih bisa untuk menerima sisi negatif dalam hidup dikarenakan mereka lebih bisa mengekspresikan mood yang positif.

Konsep terapi VR ini diharapkan dapat menjadi alat peningkat kepercayaan diri yang berbiaya rendah serta dapat digunakan di dalam rumah menggunakan teknologi video game.

~ Muhammad Arif Rohman Hakim (5111100099)

0 comments:

Post a Comment